Lasswell, Bapak Pemrakarsa Ilmu Komunikasi

Berbicara dan berucap merupakan satu-satunya kompetensi yang pasti dimiliki oleh setiap manusia. Tidak selalu secara lisan, bahkan tulisan atau gerak tubuh pun dimaksudkan dalam konteks berbicara. Seluas definisi dari kata “Bicara” tapi tak seluas definisi keilmuan yang mempelajari tentang kemampuan berbahasa manusia balita hingga dewasa.

Sebuah seni atau metode dalam berbahasa, berkata, berucap, dan bertingkah laku diistilahkan sebagai “Komunikasi”. Berdasar pada salah satu kata asing comunis dari Bahasa Latin dan memiliki arti “Membuat kebersamaan antara dua orang atau lebih”. Lantas untuk apa perilaku manusia dijadikan sebagai keilmuan?

Seorang peletak dasar keilmuan berbicara atau komunikasi, Harold Dwight Lasswell mengemukakan bahwasanya kemampuan berbicara tanpa diiringi oleh metode tidak akan menghasilkan kesempurnaan penyampaian sebuah makna dari pesan. Manusia harus beradaptasi dengan lingkungannya, manusia perlu mengontrol lingkungannya, dan manusia harus menyampaikan keinginannya tanpa merusak lawan bicaranya. Tiga fungsi tersebut merupakan kepentingan dan kebutuhan manusia dalam hidupnya secara sadar ataupun tidak menurut Harold Lasswell.

Lasswell merupakan seorang ilmuwan politik dari negeri Paman Sam dan memiliki ketertarikan akan isu-isu teoritis seperti politik, kepribadian, dan budaya juga berkontribusi kuat untuk mengkonseptualisasikan komunikasi sebagai transmisi pengetahuan. Sebuah model komunikasi yang populer di kalangan akademisi dan dicetuskan oleh Lasswell adalah model komunikasi sederhana yang berbunyi kontrol-konten-media-audiens-analisis dampak. Model tersebut secara signifikan berhasil membawa Lasswell pada kelahiran Ilmu Komunikasi, sebuah keilmuan yang mempelajari tentang bagaimana manusia menyampaikan pesan baik secara tertulis maupun ucapan.

Dasar keilmuan komunikasi menurut Lasswell adalah mengenai sifat manusia yang memiliki hasrat dalam menyampaikan keinginannya sendiri dan keinginan orang lain. Maka dengan ini, komunikasi dalam berbahasa adalah revolusi tahapan manusia menyampaikan pesan dari mulai berbentuk lambang dan isyarat kemudian disusul kemampuan untuk memberi arti pada setiap lambang-lambang tersebut kedalam bahasa verbal. Menurutnya, keilmuan dalam bidang komunikasi telah memberikan berbagai kemudahan seperti halnya mengubah jarak antarmanusia yang jauh menjadi dekat, menghemat biaya, dapat menembus ruang dan waktu, dan juga menjadi jembatan antara pikiran, perasaan, dan kebutuhan seseorang dengan dunia luarnya serta membuat cakrawala seorang individu menjadi luas.

Bentuk komunikasi tidak dibatasi hanya aktivitas menyampaikan pesan terhadap individu-individu, lebih jauhnya Lasswell memberikan bentuk komunikasi lain yang secara tidak sadar banyak digunakan oleh masyarakat. Ialah propaganda. Propaganda menurutnya didefinisikan sebagai informasi yang bersifat bias dan menyesatkan bertujuan untuk merugikan seseorang, kelompok, atau organisasi dengan cara memanfaatkan kata-kata dengan makna mengikat namun dikemas secara halus. Propaganda jika dilihat dari perspektif komunikasi ditransmisikan sebagai proses penyampaian pesan yang tidak sama sekali mengandung pemahaman secara penuh. Hal ini dalam artian propaganda hanya memanfaatkan tata bahasa untuk dapat memberikan ketertarikan terhadap individu lain atau kelompok lain.

Saat tahun 1948, Lasswell menganalisa propaganda yang dimaksudkan untuk kepentingan negara dan bisnis. Dalam hal ini, Lasswell mengembangkan model komunikasi demi kelancaran menganalisa propaganda tersebut. Lasswell memanfaatkan media massa sebagai sarana komunikasi yaitu televisi dan radio karena pada masa itu hanya orang dengan ekonomi mapan yang mampu membeli televisi dan radio.

Pada tahun tersebut pula propaganda dilancarkan hanya melalui media massa. Meskipun media cetak dapat dikonsumsi, namun masyarakat lebih memilih media massa karena dinilai lebih praktis dan efek yang ditimbulkan akan semakin terasa.

Eksistensi yang dimiliki dari kedua jenis media yang telah berkembang sejak dulu berhasil membawa perubahan pada eksistensi media yang berkembang di masa kini. Model komunikasi pada media massa yang dikembangkan oleh Lasswell memunculkan beberapa jenis media lainnya seperti media digital dan media baru seperti dunia maya dan media sosial.

*FA*